Bencana meletusnya Gunung Merapi membawa berbagai kedukaan bagi banyak orang. Harta benda bahkan nyawa. Penderitaan tersebut semakin bertambah bagi warga lereng Merapi yang tinggal di zona bahaya. Mereka harus mengungsi ke zona aman (20 km) dari Merapi. Para pengungsi di kabupaten Boyolali nii tersebar di kota Boyolali, kecamatan Banyudono, Sawit, dan Ampel.
MIN Pengging yang berada di kecamatan Banyudono menjadi salah satu tempat pengungsian. Pada Ahad sore, 7 November 2010 pengungsi dari kecamatan Musuk mulai memasuki daerah Pengging.
Di MIN Pengging terdapat 600 an pengungsi. Pada hari Senin, 8 November 2010, kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan. Siswa kelas 1 sampai dengan kelas 5 belajar dirumah. Sedangkan siswa kelas 6 melaksanakan KBM seperti biasa. Bantuan kemanusiaan mulai berdatangan. Ibu-ibu dari berbagai dusun , guru -guru MIN Pengging menyumbangkan nasi bungkus. Hari Selasa KBM di MIN Pengging dapat berjalan kembali karena pengungsi di pindahkan ke gedung Kapujanggan. Bantuan kemanusiaan terus mengalir. KKM MI Simo menyumbangkan menyumbangkan air mineral, mie instan, dan roti. MIN Sendanglo mengirim bantuan berupa air mineral dan MI Karanggede menyumbangkan pakaian dalam serta air mineral.
MIN Pengging pun tidak tinggal diam. Bantuan berupa nasi bungkus di galang dari siswa-siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Selain itu MIN Pengging merangkul anak-anak pengungsi ke dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat 22 anak dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang mengikuti KBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar